Kamis, 22 Januari 2015

Semangat!!



Padang, 29 Desember 2014
Akhirnya aku dirawat di Rumah Sakit. 3 Rumah sakit. R.S. Advent di Bandung, Siti Rahmah dan Yos sudarso di Padang. Tak sedikit biaya yang harus kukorbankan, habis seluruh tabungan beasiswaku. Pada saat yang bersamaan, Allah juga mengujiku dengan sakitnya istriku. Awalnya Belspalsi, kemudian Vertigo.
Di Bandung, aku dirawat dengan setia oleh Agus, sahabatku yang dari Jambi. Sedangkan di St. Rahmah aku dirawat Cik Ani dan Bunda. Di R.S Yos Sudarso, One Upik yang merawatku.
Sebulan kemudian, aku dinyatakan sehat. Dan kembali lagi ke Bandung. Melanjutkan studi, bertarung dengan waktu untuk menyelesaikan tugas2x dan ujian. Bersama teman-teman yang luar biasa, alhamdulillah, aku bisa melewatinya.
Sebagian teman yang tidak mengerti dengan kerasnya prinsip hidupku mungkin berpikiran aku seorang yang kolot, tidak gaul, tidak modern. Saya tidak mengerti konsep modern yang mana yang ia pakai. Jika modern berarti lebih beradab, maka anda salah. Modern berarti tetap teguh dengan jati diri, tetapi tidak menolak pembaruan yang positif. Jika modern berarti weternisasi, komsumtif lifestyle, erasing our identity as a Muslim Malayan, u’re a stupid bloodi moron person! Orang Quraisy pada masa Nabi SAW bahkan juga modern pada zamannya. Jadi apa yang anda bangga2xkan sebagai modern itu hanyalah secuil sampah dari tuanya peradaban ini.
Di sini, dalam liburan panjangku selama 1 bulan ini. Di tengah dengkuran lembut istri dan anakku yang tertidur lelap, aku berada kembali di kotaku. Kota yang kubenci karena tak disiplin, angkuh, dan tertinggal dibanding kota lain di Sumatra. Kota yang sampahnya merata-rata. Kota yang sekaligus kukangeni, kusayangi karena disinilah tumpah darahku, makanannya terenak di dunia, terkenal dengan budaya matrilineal dan Islamnya yang kuat, dan kota warisan masa lalu yang gemilang, berlatar pemandangan alam yang menakjubkan. Kota tempat kakek-nenekku mengikat janji, menjemput restu ke bumi Kerinci agar mereka bisa menikah. Kota tempat ayah bundaku dilahirkan, dibesarkan, dan berpulang. Kota tempatku menutup mata nantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Salah dengan Sistem Pendidikan Kita?

Pertanyaan ini selalu hadir dari waktu ke waktu. Dari satu rezim ke rezim yang lain. Dari satu kurikulum kepada kurikulum yang baru. Pertany...